Monday, December 14, 2009
Thursday, June 25, 2009
SEKILAS PANDANG... ISLAM vs KRISTIAN. (Lord of Universe, knows everything!)
@ Kurdi,
Jadi semakin jelaskan hajar aswad itu bukan Allah yg Maha Esa
Malah, itu semakin jelas ada sekutu2 lain selain Alloh!!!!
Kalau sembah Allah, ngga perlu kiblat2 segala, langsung trus ke Allah, itu baru dikatakan menyembah dengan roh & kebenaran.
Masak menyembah Allah, langsung harus ke Kaabah dulu, ke batu hitam dulu baru Allah, itu maksudnya ada perantara, mas!
Nah, contoh loe ialah karena khilaf, cuai, yg tidak disengajakan tapi hakikatnya semua orang Islam wajib solat menghadap/mengkiblatkan Kaabah & batu hitam, kalo tidak, penyembahan batal! Ngerti?
Nah, Kaabah & batu hitam harus ada dalam solat, kalo tiada, maka solat tidak sempurna@ batal!
Ngerti? (kayak ngga sih)
Hari Juni 22, 2009 at 3:29 am
To : CosmicBoy
Sudaraku CosmicBoy … Dalam masalah HAJAR ASWAD, menurut ANDA itulah yang disembah oleh UMAT ISLAM. Jadi UMAT ISLAM itu tidak semata-mata MENYEMBAH ALLAH tapi juga HAJAR ASWAD.
Kalu berbicara masalah HAJAR ASWAD ini, cobalah cari di Al QUR’AN yang menyatakan bahwa UMAT ISLAM itu disuruh MENYEMBAH HAJAR ASWAD ? Kalau tidak ada, jangan maksain ? Kalau KIBLAT-nya (arahnya) adalah Ka’bah ? Memang benar yaitu ke Ka’bah. Padahal sebelumnya dari DATA, FAKTA dan KRONOLOGIS (ALUR) ? Umat ISLAM juga pernah BERKIBLAT ke Baitul Maqdis. Kenapa ini TIDAK DIPERSOALKAN ? Terus dpiindah lagi ke KA’BAH ? Tolong ditanyakan DONK ? Kenapa terjadi peubahan arah itu ? Cobalah bayangkan ? Yang menganggap memiliki BAITUL MAQDIS itu siapa ? Orang-orang YAHUDI kan ? Orang-orang YAHUDI ini PINTER-PINTER nggak ? SANGAT PINTER bahkan cenderung JENIUS ? Kenapa Mohammad SAW minta kiblatnya dipindah ? Betapa MENYAKITKANNYA saat berargumentasi dengan orang-orang YAHUDI ini yang kalau menghinanya sudah di luar ADAB. Kenapa di Al QUR’AN banyak sekali argumentasi yang ditujukan ke orang-orang YAHUDI ini ? FAKTANYA TIDAK ADA, tapi dipaksa-paksain agar orang PERCAYA ? Apakah ini BUKAN FITNAH ? Kalau FITNAH .. Diskusinya itu KEBOHONGAN bukannya untuk mencari KEBENARAN ?
Sama kan ? Dengan argumentasi saudaraku CosmicBoy ? Yang suka maksain pendapatnya agar diterima oleh PIHAK LAIN ? Menyebut ALLAH dengan AUWOH ? Karena takut KESAMAAN ALLAH ISLAM dengan ALLAHNYA KRISTEN ? Padahal ALLAH ya ALLAH … TUHAN SEMESTA ALAM, SATU-SATUNYA TUHAN, TIDAK ADA TUHAN SELAIN ALLAH dan TIDAK ADA SEKUTU BAGINYA,
YANG MAHA PENGASIHYANG MAHA PENYAYANGYANG MAHA PENCIPTAYANG MAHA PEMELIHARAYANG MAHA PEMBERI RIZQYYANG MAHA TAHUYANG MAHA MENDENGARYANG MAHA KUASAYANG MAHA PERKASAYANG MAHA AGUNGYANG MAHA TINGGIYANG MAHA BESARYANG MAHA BIJAKSANAYANG MAHA PENGAMPUNYANG MAHA ADILYANG MAHA … MAHA … MAHA … lainnya …
Kalau YANG MAHA … MAHA … MAHA … seperti ini terus diganti sebutannya dari ALLAH menjadi AUWOH ? Padahal dia TAHU AUWOH itu disebut ALLAH ? Apakah ini bukan perbuatan SOMBONG ? Bukan hanya SOMBONG … ? Tapi SANGAT SOMBONG … ? Terus … kalau orang sudah SANGAT SOMBONG ? Kira-kira … diskusinya … banyak bertaburan FITNAH ataukah DATA, FAKTA dan KRONOLOGIS ? Orang yang terlibat akan bsia merasakan AROMA KESOMBONGAN dan KECONGKAKAN yang terjadi ?
Jadi jelas kan bahwa HAJAR ASWAD itu bukan SEMBAHANNYA UMAT ISLAM ? Karena Kiblat itu hanya SYARIAT-nya saja ? Atau CARANYA saja ? Dan memang … ALLAH itu ada dimana-mana ? Kalau DIA memerintahkan ber KIBLAT ke KA’BAH ? Masa kita TIDAK MAU MENGIKUTI ? Setelah diikuti, ternyata INDAH NIAN … Adanya KESATUAN CARA … Kalau ini bukan dari ALLAH SWT … TUHAN yang sebenar-benar TUHAN … SUSAH untuk diterapkannya.
Ambil contoh shalatnya orang ISLAM, dimana dalam gerakannya ada 3 gerakan yang luar biasa :
1. Takbir … Sebagai bentuk bahasa tubuh PENYERAHAN DIRI. Kalau seseorang di suruh angkat tangan … Artinya apa ? Kalau bukan MENYERAH ? Kalau sudah MENYERAH ? Tinggal NUNGGU PERINTAH yang MENYURUH bukan ?
2. RUKU’ … Sebagai bentuk PENGHORMATAN DIRI TERTINGGI kepada MAKHLUK ? Ini banyak dilakukan oleh orang-orang JEPANG ? Denga cara membungkuk saat menghormat seseorang yang berkedudukan tinggi ? Anggukan kepala … Sebagai bentuk penghormatan kepada yang lain ? Sudah cukup ? Tapi kalau penghormatannya sampai RUKU’ ? Itu artinya kedudukan yang dihormati tinggi betul ?
3. SUJUD … Ini bukan PENGHORMATAN ? Tapi MENGHINAKAN DIRI ? Kalau ada seorang MANUSIA ber SUJUD ke MAKHLUK ? Maka di dalam SANUBARINYA atau di dalam HATINYA … Ada NOKTAH PENYESALAN yang LUAR BIASA bahwa itu SANGAT BERSALAH. Ini dibuat oleh ALLAH SWT sebagai CETAK BIRU atau BLUE PRINT kepada SETIAP MANUSIA yang melekat ke dalam diri manusia. Tapi kalau MENYEMBAHNYA ke ALLAH, perasaan penyesalan itu tidak ada bahkan ada perasaan yang melegakan. Jadi hanya ALLAH yang BERHAK DISEMBAH itu BENAR adanya.
Kebetulan sekali … entah kenapa ? Kalau masuk GEREJA, RITUALNYA, adalah lepas topi dan ALAS KAKI tetap terpasang; sedangkan kalau masuk MASJID, lepas ALAS KAKI dan topi tetap terpasang. Yang satu (GEREJA) ada kursi-kursi, sedangkan yang lain (MASJID) … lantai saja tanpa kursi. Yang SATU (MASJID) bisa bersujud, sedangkan yang lain (GEREJA) agak kesulitan. Padahal bentuk RITUAL TERHEBAT adalah kalau ada gerakan SUJUD ? Sebagai bentuk REAL MENGHINAKANDIRI SENDIRI kepada TUHAN yang DISEMBAH, bukan hanya kata-kata ? Tapi TINDAKAN ? Karena dalam suatu iklan … KATA BISA BOHONG … Tapi TINDAKAN … TIDAK ? Jadi untuk MENYEMBAH ? Adalah TINDAKAN yang tidak bisa BOHONG ?
Kenapa ya ? Begitu BERBEDANYA ? RITUALGEREJA dengan MASJID ? Cukuplah ALLAH yang MENJADI SAKSI akan TINDAKAN yang BERBEDA ini yang UJUNG-UJUNGNYA … Adalah BERBEDANYA KONSEPSI tentang TUHAN ? Yang SATU menyebutnya dengan TRINITAS, yang lain menyebutnya dengan TRIMURTI, yang lain lagi TIDAK TAHU namanya apa untuk menyebut TUHAN tersebut ? Bahkan yang lain lagi TIDAK MEMPERCAYAI SAMASEKALI akan TUHAN ? Cukuplah ISLAM ber TUHAN hanya semata-mata kepada ALLAH sebagai SATU-SATUNYA TUHAN, TIDAK ADA TUHAN YANG LAIN SELAIN ALLAH dan TIDAK ADA SEKUTU BAGNYA :
YANG MAHA ESAYANG MAHA PENGASIHYANG MAHA PENYAYANGYANG MAHA PENCIPTAYANG MAHA PEMELIHARAYANG MAHA PEMBERI RIZQYYANG MAHA TAHUYANG MAHA MENDENGARYANG MAHA KUASAYANG MAHA PERKASAYANG MAHA AGUNGYANG MAHA TINGGIYANG MAHA BESARYANG MAHA BIJAKSANAYANG MAHA PENGAMPUNYANG MAHA ADILDan YANG MAHA … MAHA … MAHA … lainnya …
CosmicBoy Juni 22, 2009 at 7:43 am
@ Hari,
Kalu berbicara masalah HAJAR ASWAD ini, cobalah cari di Al QUR’AN yang menyatakan bahwa UMAT ISLAM itu disuruh MENYEMBAH HAJAR ASWAD ? Kalau tidak ada, jangan maksain ?
Para nabi zaman dulu ngga pakai Kaabah, ngga pakai Hajar Aswad untuk menyembah Allah.
Kenapa sih, tiba2 muncul Muhammad ajak orang menyembah Allah lewat Kaabah, lewat Hajat Aswad padahal kenyatannya ialah Kaabah adalah kuil dewa-dewi dan ngga ada hubungannya dengan Allah yg Maha Esa.
Tiba2 muncul ‘nabi’ kalian, dikasikan nilai spiritualnya dengan menjadikannya rumah Tuhan.
Bukankah Hajar Aswad ialah batu hitam yg dikeramatkan oleh orang2 Arab jahiliah penyembah dewa & batu itu lewat pengaruh agama Hindu yang pernah menjajah tanah Arab. Bukankah batu hitam itu persis batu hitam sesembah orang Hindu yg disebut dalam bahasa Sanskrit “Aswadeh” (batu dalam bahasa Sanskrit disebut Aswadeh)? Kenapa sih dikatakan dongeng dari sorga kayak kepercayaan Hindu bahawa batu Asawdeh asalnya dari alam dewa dewi! Bukankah tapak di Kaabah itu tapak dewa Hindu Brahmin, yang biasa terdapat dikuil2 Hindu, tapi diberi nilai spiritual sebagai tapak kaki Nabi Ibrahim?
Jangan terlalu fanatik dengan ajaran Alloh yg Esa sampai2 kalian membuang akal yg diberikan untuk berpikir!
Di Al-Kitab, kepercayaan akan Allah yg Esa itu sah2 saja bahkan dikatakan Setan juga percaya Allah itu Esa! Maka, jangan tergila2 kata keramat ini sambil mengabaikan kebenaran2 yang lain.
Tinggal baca mas.
CosmicBoy Juni 22, 2009 at 7:55 am
@ Hari,
Umat ISLAM juga pernah BERKIBLAT ke Baitul Maqdis. Kenapa ini TIDAK DIPERSOALKAN ? Terus dpiindah lagi ke KA’BAH ? Tolong ditanyakan DONK ?
Siapa nyuruh kiblat ke Baitul Maqdis?
Hanya karena melihat orang Yahudi melakukannya, ‘nabi’ kalian terikut2?
Adakah dicheck dalam Taurat, kiblat itu suatu perintah dari Allah atau bukan?
Inilah akibat percaya sama ‘nabi’ yg tidak tau baca-tulis, semua keyakinannya ialah hasil dari melihat & dengar-dengaran dari orang lain, tidak lebih dari itu?
Kenapa orang Kristen tidak main kiblat2 seperti orang Yahudi?
Karena orang Kristen tau bahwa kiblat orang Yahudi itu cuman suatu tradisi/sunnah yg dimulakan oleh Nabi Sulaiman dan tiada perintah baik di Taurat, Zabur mahu Injil. Ngerti?
CosmicBoy Juni 22, 2009 at 8:02 am
@ Hari,
Kenapa ya ? Begitu BERBEDANYA ? RITUALGEREJA dengan MASJID ? Cukuplah ALLAH yang MENJADI SAKSI akan TINDAKAN yang BERBEDA ini yang UJUNG-UJUNGNYA …
Kenapa sih mau ikut2 ritual kalian yang semuanya serba lahiriah, bersifat luaran dan tindakan jasmani.
Kenapa sih harus ikut kalian padahal kami mempunyai nilai spiritual yang lebih tinggi & mulia dalam menyembah Tuhan yg diajar Yesus.
Ada ngga yang lebih mulia dari hati?
Ada ngga yg lebih mulia dari bathin?
Ada ngga yang lebih mulia dari roh & kebenaran?
Ada ngga yang lebih dari itu?
Kurdi Juni 22, 2009 at 12:26 pm
@komikboy
Anda tau darimana hajar aswad itu peninggalan Hindu,coba kasih tau sumbernya!
CosmicBoy Juni 22, 2009 at 12:42 pm
@ Kurdi,
Ini bukan penemuan baru mas.
Akibat ‘penjagaan’ (supaya kepalsuan Islam tidak terbongkar) maka kalian ngga tau itu.
Tapi bagi mereka yang tau baca-tulis & tinggal di negara non-Muslim, wah…itu hal yg biasa2 saja.
Tinggal baca & buat penelitian.
Hari Juni 23, 2009 at 4:09 am
To : CosmicBoy
Kenapa sih mau ikut2 ritual kalian yang semuanya serba lahiriah, bersifat luaran dan tindakan jasmani.
Kenapa sih harus ikut kalian padahal kami mempunyai nilai spiritual yang lebih tinggi & mulia dalam menyembah Tuhan yg diajar Yesus.
Ada ngga yang lebih mulia dari hati?
ngga yg lebih mulia dari bathin?
Ada ngga yang lebih mulia dari roh & kebenaran?
Ada ngga yang lebih dari itu?
He … He … He … Mas CosmicBoy … Kalau melihat sesuatu KACAMATA HTAMNYA DILEPAS DONK ? Biar melihatnya NGGAK GELAP TERUS ? Kalau memang TERANG ya katakan TERANG. Tapi kalau GELAP ya katakan GELAP ? Orang yang OBYEKTIF dan TANPA PRASANGKA itu KREDIBILITASNYA SANGAT TINGGI lho ? Sehingga ketika orang itu mengatakan A, memang A adanya dan kalau orang itu mengatakan B, memang B lah keadaannya. Bukannya A dibilang B dan B sendiri dibilang C demikian seterusnya. Membuat jadi KALUT dan MAWUT. Hal ini terasa dalam argumentasi Mas CosmicBoy, kalau ada pertanyaan tentang sesuatu, ceritakan saja persoalan apa adanya seperti yang Mas ketahui bukannya dibumbui dengan aroma kemarahan dengan menjelekkan yang lain. Ambil misal kata2 Mas di atas tentang Hati, Bathin dan Roh dengan menganggap bahwa sholatnya orang ISLAM itu hanya bentuk-bentuk luaran saja ? Dangkal sekali ya ?
Begini lho Mas CosmicBoy …
Darimana kita tahu bahwa orang itu dalam ritualnya hanya menekankan hati, batin dan roh saja ? Kalau tidak melibatkan fisiknya ? Padahal manusia itu terdiri dari bagian DALAM (Hati, Batin dan Roh) dan bagian LUAR yaitu tubuh kita ini termasuk lima indera yang ada. Buat orang lain ? Bagaimana tahu orang itu menghadirkan hati, batin dan roh-nya kalau tidak menggunakan wujud fisik yang ada ? Pasti tidak tahu, karena hati, batin dan roh itu kan bagian dalam. Orang akan tahu bagian DALAMnya kalau terepresentasi di bagian luarnya ? Tanpa adanya representasi ini, PASTI orang nggak tahu bagian dalamnya.
Orang TERSENYUM, CEMBERUT, GIGINYA GEMERUTUK … Itu adalah tanda-tanda representasi bagian DALAMNYA bukan ? Suasana hatinya, suasana batinnya atau suasana kejiwaannya ?
Ada seseorang yang menyatakan bahwa dia menyembah yang dia yakini sebagai TUHAN dan itu dapat dibuktikan. Sedangkan yang lain “merasa” sudah menyembah kepada yang diyakininya sebagai TUHANNYA ? Tapi tidak ada bukti wujudnya ?
Dari WUJUD saja kelihatan … ISLAM telah memanifestasikan secara REAL PENYEMBAHANNYA kepada ALLAH ? Dengan prosesi-prosesi sebelumnya, yaitu harus berwudhu dulu ? Tanpa wudhu … Shalat seseorang TIDAK SAH alias GUGUR.
Kalau kita boleh berandai-andai, kita memiliki 2 orang bawahan. Masing-masingnya berkomitmen dengan mewajibkan untuk menghadap ke atasannya, yang satu menghdap 5 kali sehari sedangkan yang lain 1 kali seminggu (dari sini saja sudah 35 : 1). Yang satu kalau menghormat dengan membungkukan badan tegak lurus sebanyak 17 kali dalam sehari, sedangkan yang lain hanya dengan anggukan kepala ? Kira-kira … Bawahan mana yang lebih loyal ke atasannya ? Dan siapa yang lebih bisa dipercaya atasannya ?
stephen Juni 23, 2009 at 6:00 am
Hari,
Kalau kita boleh berandai-andai, kita memiliki 2 orang bawahan. Masing-masingnya berkomitmen dengan mewajibkan untuk menghadap ke atasannya, yang satu menghdap 5 kali sehari sedangkan yang lain 1 kali seminggu (dari sini saja sudah 35 : 1). Yang satu kalau menghormat dengan membungkukan badan tegak lurus sebanyak 17 kali dalam sehari, sedangkan yang lain hanya dengan anggukan kepala ? Kira-kira … Bawahan mana yang lebih loyal ke atasannya ? Dan siapa yang lebih bisa dipercaya atasannya ?
>>> Biasanya umat kristian berdoa sebelah pagi dan sebelah malam, dua kali sehari. Sesudah bangun dan sebelum tidur kerana dalam PL, orang Yahudi buat persembahan dua kali sehari. Berkenaan mana lebih kualiti doa, ada tertulis bahawa walaupun azan yang dilaung itu merdu tetapi kata malaikat: Azanmu tidak sampai kepada Allah. Ini disebabkan hanya luaran merdu saja tapi tidak mengimaninya. Jika bertanya kepada si athies, mana satu pilihan dia, islam atau kristian, apa agaknya pilihan dia? Andaian saya, dia tolak kedua-duanya kerana: muslim dan kristiani saling bergaduh.
Hari Juni 23, 2009 at 6:39 am
To : CosmicBoy
Solat bisa puluh, bisa ratus dalam sehari tapi kalo hatinya ngga klop, itu percuma mas!
Bagaimana BISA sholat puluhan atau ratusan ? Kalau hatinya nggak KLOP ? Kalau HATI atau IMAN itu tidak hadir ? Maka tidak akan kuat orang tersebut untuk bersholat ? Ambil contoh sholat SHUBUH ? Kalau seseorang tidak menghadirkan HATI atau memang pada dasarnya TIADA BERIMAN maka TIDAK akan kuat orang tersebut untuk Sholat SHUBUH ? Kesiangan terus bangunnya sehingga waktu Sholat SHUBUH-nya habis.
Jadi disinilah letak bedanya melihat suatu persoalan ? Seakan jumlah yang dilakukan dalam berSEMBAHyang tidak memiliki arti kalau tidak menghadirkan hati atau iman ? Memang benar dan dapat dipastikan bahwa seseorang yang karena lemah imannya tidak akan kuat untuk membuat jumlah sholat yang standard yang telah diperintahkan ?
Ambil contoh, akan lemahnya iman. Hal ini terjadi pada setiap pengikut agama apapun ? Ada orang beragama yang tinggalnya di sebelah rumah ibadah sesuai dengan keyakinannya ? Tapi karena lemahnya iman, maka dia tidak kuat untuk hadir ke rumah ibadah tersebut ? Tapi bagi yang beriman ? Meskipun rumahnya 10 km atau bahkan lebih jauh lagi dari tempat ibadah yang dituju ? It’s fine … No problem … Enjoy saja dia … Tapi bagi yang tidak beriman ? Meskipun rumah tinggalnya bersebelahan dengan tempat ibadahnya ? Tetap saja terasa BERAT untuk melangkah dan BANYAK sekali alasan yang dikemukakan agar tidak pergi ke rumah ibadah tersebut ? Bukan begitu Saudaraku CosmicBoy ?
Jadi kembali ke pokok masalah, bahwa kalau ada orang ber sholat, baik yang DIWAJIBKAN (5 waktu dalam sehari) dan yang DISUNNAHKAN (banyak sekali) sepertinya orang tersebut tidak mungkin bersholatnya tanpa menghadirkan batin, hati dan jiwanya ? Sehingga kalau dilihat dari sisi ini, dimana dari segi kualitas katakanlah sama sedangkan kuantitasnya lebih banyak ? Apakah itu bukan lebih baik ?
BACALAH SEBAGAI RENUNGAN BERSAMA... HUBUNGKAITAN ANTARA AGAMA ISLAM DENGAN AGAMA HINDU.
Sang nabi besar kita memilih cara-cara ibadah dari seluruh agama besar di jamannya sehingga semua Muslim dapat menerima anugrah dari tuhan masing-masing agama. Karena dia lahir sebagai pagan (Hindu), maka sudah jelas agama Hindulah yang terdekat di hatinya. Karena itulah dia tidak dapat tidak memilih Dewa Bulan, salah satu dewa dalam agama Hindu sebagai Tuhan dalam Islam dan bulan sebagai simbol Islam.
“Umat Hindu menyebut Dewi Bulan Durga sebagai “Allah” bagi lafal ibadah dalam bahasa Sankrit sejak jaman awal Hinduisme.” – referensi: Kaaba adalah Kuil Hindu.
Muhammad juga memilih kuil Dewa Siva agama Hindu yakni Ka’bah (yang dibangun oleh Raja Vikramaditya bagi sang Dewa Bulan Siva) sebagai tempat tersuci dan menuntut semua Muslim sholat dan menyembah ke arahnya. Sebagai tambahan, dia memilih ibadah Hindu naik haji sebagai bentuk ibadah termulia dan satu-satunya ibadah yang dapat menghapus semua dosa. Dia memilih batu hitam (Hajar Aswad, yang merupakan simbol lingga (atau alat kelamin), yang dibuat sebagai bagian dari kuil Siva Ka’bah oleh Raja Vikramaditya), sebagai batu paling suci dalam Islam, untuk disentuh dan dicium oleh semua Muslim yang naik haji.
Naskah Raja Vikramadityan yang ditemukan dalam Ka’bah di Mekah merupakan bukti yang tidak dapat disangkal bahwa Jazirah Arabia merupakan bagian dari Kekaisaran India di masa lalu, dan dia yang sangat menjunjung tinggi Deva Siva lalu membangun kuil Siva yang bernama Ka’bah. Naskah penting Vikramaditya ditemukan tertulis pada sebuah cawan emas di dalam Ka’bah di Mekah, dan tulisan ini dicantumkan di halaman 315 dari buku yang berjudul ‘Sayar-ul-Okul’ yand disimpan di perpustakaan Makhtab-e-Sultania di Istanbul, Turki. Inilah tulisan Arabnya dalam huruf latin:“Itrashaphai Santu Ibikramatul Phahalameen Karimun Yartapheeha Wayosassaru Bihillahaya Samaini Ela Motakabberen Sihillaha Yuhee Quid min howa Yapakhara phajjal asari nahone osirom bayjayhalem. Yundan blabin Kajan blnaya khtoryaha sadunya kanateph netephi bejehalin Atadari bilamasa- rateen phakef tasabuhu kaunnieja majekaralhada walador. As hmiman burukankad toluho watastaru hihila Yakajibaymana balay kulk amarena phaneya jaunabilamary Bikramatum”.(Page 315 Sayar-ul-okul).[Note: The title ‘Saya-ul-okul’ signifies memorable words.]
Terjemahan bahasa Indonesianya adalah:“Beruntunglah mereka yang lahir dan hidup di masa kekuasaan Raja Vikram. Dia adalah orang yang berbudi, pemimpin yang murah hati, berbakti pada kemakmuran rakyatnya. Tapi pada saat itu kami bangsa Arab tidak mempedulikan Tuhan dan memuaskan kenikmatan berahi. Kejahatan dan penyiksaan terjadi di mana-mana. Kekelaman dosa melanda negeri kami. Seperti domba berjuang mempertahankan nyawa dari cakaran kejam serigala, kami bangsa Arab terperangkap dalam dosa. Seluruh negeri dibungkus kegelapan begitu pekat seperti malam bulan baru. Tapi fajar saat ini dan sinar mentari penuh ajaran yang menyejukkan adalah hasil kebaikan sang Raja mulia Vikramaditya yang pimpinan bijaksananya tidak melupakan kami – yang adalah orang-orang asing. Dia menyebarkan agamanya yang suci diantara kami dan mengirim ahli-ahli yang cemerlang bersinar bagaikan matahari dari negerinya kepada kami. Para ahli dan pengajar ini datang ke negeri kami untuk berkhotbah tentang agama mereka dan menyampaikan pendidikan atas nama Raja Vikramaditya. Merkea menyampaikan bimbingan sehingga kami sadar kembali akan kehadiran Tuhan, diperkenalkan kepada keberadaanNya yang suci dan ditempatkan di jalan yang Benar.”
Banyak batu-batu bagian dari Ka’bah yang menunjukkan kata-kata Sanskrit yand ditulis di jaman kaum pagan, akan tetapi gorden yang diletakkan di sekeliling Ka’bah menutupi tulisan-tulisan ini.
Hajar-e-Aswad merupakan batu hitam berbentuk oval, dengan diameter 7 inci, tinggi 2 kaki 6 inci, dengan bentuk alat kelamin. Mencium dan berdoa pada batu mewakili doa bagi syahwat dan kesuburan. Ini merupakan tata cara ibadah Arab pagan yang juga dilakukan Muhammad dengan mencium Hajar-e-Aswad, dan berdoa pada shakti (kata hindi untuk kekuatan) agar pria punya kekuatan seksual yang jooozzzz dan kesuburan perempuan yang top pula.
Sahih Bukhari, halaman 396, No. 808`Umar (semoga Allah memberkatinya) datang mendekat ke Batu Hitam dan menciumnya dan berkata, “Jika aku tidak melihat Rasul Allah menciummu, maka aku tidak akan menciummu.”
Sudah jadi pengetahuan umum bahwa orang-orang Arab pagan yang kaya raya dan makmur jarang berhasil menghamili istri-istrinya sekali atau dua kali dalam hidup mereka. Akibatnya populasi orang kaya ini menurun. Untunglah ada berkat kesuburan dan daya seks tinggi dari mencium dan menyentuh batu hitam. Inilah sebabnya mereka diperbolehkan punya sampai empat istri dan budak-budak seks yang tiada batasnya, sehingga mereka bisa beranak pinak bagaikan kelinci. Tanyakan saja pada orang Perancis kenapa dulu Muslim jumlahnya sangat kecil dan tiba-tiba saja dalam waktu 20 tahun jadi sangat banyak. Jika ini bukan bukti kebudayaan Islam, lalu apa sebabnya dong? (Dr. Zaheer dan Dr. Ghamdi bisa membahas kenyataan ini dalam debates mereka di Faithfreedom.org)
Salah satu tradisi Hindu yang dipertahankan nabi besar kita dari kebudayaan Hindu masa lalunya adalah konsep air suci di masa naik haji gaya Hindu. Menurut tradisi Hindu, air Gangga itu tidak bisa dipisahkan dari lambang Shiva yang berupa bulan sabit. Di mana ada lambang Shiva, maka air suci juga harus ada. Sesuai dengan hal ini, terdapat mata air tak jauh dari Ka’bah. Airnya, yang disebut air Zam-Zam, dianggap suci karena secara tradisional dianggap mewakili air sungai Gangga sejak jaman sebelum Islam.
Muslim pelaku ibadah haji yang pergi ke Ka’bah, menganggap air Zam-Zam itu suci dan memasukkan sebagian air ke dalam botol untuk dibawa pulang. Hal ini sama dengan yang dilakukan umat Hindu di sungai Gangga kalau lagi melakukan ibadah keagamaan. Banyak kaum Muslim yang membasahi kain kafan dengan air Zam-Zam, dan ini sama dengan tradisi agama Hindu kuno yang membasahi jenazah dengan air Gangga yang suci.
Sang Nabi juga mempertahankan ibadah Hindu yang mengelilingi Ka’bah tujuh kali pada saat melakukan ibadah haji. Hal ini pun dilakukan kaum pagan Arab sebagai bagian dari ibadah Hindu sebelum Nabi menaklukkan Mekah.
Hal lain yang diambil nabi islam ini dari Hinduisme adalah konsep mengapus semua dosa melalui ziarah ke kuil-kuil Hindu di sungai Gangga dan menyelam di air Gangga. Sang Nabi berkata Muslim dapat menghapus semua dosa dengan berziarah ke Ka’bah dan meminum air suci Zam-Zam. Konsep naik haji ini merupakan win-win situation bagi semua yang bersangkutan. Bayangkan saja, Dewa Shiva akan senang melihat berjuta-juta umat datang, menyembah di kuilnya, mencium lambang alat kelaminnya. Di lain pihak umat yang naik haji termasuk para pembunuh, pedofil, pezinah, perampok dan pemerkosa semuanya bakal senang karena dosa mereka seumur hidup dihapus begitu saja hanya dengan berjalan tujuh kali mengelilingi Ka’bah. Selain itu, para pedagang lokal dan Mualim (pemimpin doa) juga turut bahagia karena kebanjiran nafkah besar.
Muhammad juga mempertahankan kata “Eid” yang diambil dari Hinduisme untuk merayakan terlaksananya ibadah haji di kuil Shiva Ka’bah. Dalam bahasa Sanskrit, Eid berarti menyembah. Kata Islam Eid untuk hari raya ibadah, merupakan kata asli Sanskrit. Kaum Hindu juga sembahyang sepanjang malam pada dewi bulan Durga (auwloh) di malam-malam tertentu yang disebut “Jagratta” dan percaya dengan melakukan doa semalam suntuk maka mereka akan mendapatkan lebih banyak anugrah. Muhammad tidak mau Muslim kehilangan anugrah-anugrah ini sehingga dia mengikutsertakan tiga “Jagratas” dalam Islam, yakni sholat shab-e-Qadar, Shab-e-Barat dan Shab-e-Meraj yang berharga lebih tinggi dibandingkan sholat-sholat biasa. Muslims takwa sholat bagaikan orang gila di malam-malam suci ini untuk meraih bonus berkat extra yang lebih banyak (kebanyakan mereka tidak bisa berjalan lagi keesokan harinya setelah duduk tegak sepanjang malam).
Kesimpulannya, nabi islam ini mengikutsertakan ibadah dan konsep Hindu agar Muslim juga diberkati oleh Dewa Shiva dan Dewi Durga (auwloh), juga oleh Yahweh, Tuhannya Abraham, dan Ahuramazda, tuhannya Zoroastrian, yang ibadahnya juga diambil Muhammad untuk menciptakan agama Al Islam).
1. Mengambil dewa bulan “Allah” dari agama Hindu sebagai Tuhan dalam Islam2. Membuat kuil Hindu Dewa Shiva Ka’bah sebagai tempat tersuci dalam Islam3. Membuat batu hituam sebagai batu tersuci Islam dan menentukan sunnah nabi untuk menyentuh dan menciumnya.4. Menganut ziarah Hindu naik haji dan umroh sebagai ibadah tertinggi Islam.5. Menggunduli kepala sama seperti yang dilakukan kaum Hindu pada saat ziarahWawancaranya Mengelilingi kuil Shiva Ka’bah sebanyak 7 kali, sama seperti yang dulu dilakukan kaum Hindu7. Melakukan konsep Hindu membersihkan dosa dengan melakukan ziarah ke tempat suci8. Mengumpulkan air suci yang mewakili Gangga Jal (air zam-zam) sama seperti kaum Hindu mengumpulkan air suci sungai Gangga untuk dibawa pulang9. Pakai baju putih tanpa jahitan kala naik haji sama seperti yang dikenakan kaum Hindu saat melakukan ibadah dan ziarah10. Merayakan tuntasnya ibadah haji ke Kuil Shiva Ka’bah dan menamakan hari tersebut sebagai hari raya Eid yang merupakan kata ibadah Hindu dari bahasa Sanskrit11. Memasukkan semua malam doa Jagratta kepada sanga Dewi Bulan Durga (Allah) sebagai bagian dari Islam.@@@ itu saya lihat di web, tulisan Ayesha Ahmed…. bagus kan..?
dan jawaban saya adalah sebagai berikut :
Saya ucapkan terima kasih kepada saudara BADALAAH dengan PENGUTARAANNYA bahwa ALLAHNYA AGAMA ISLAM adalah Dewa Bulan dengan MENYITIR ARGUMENTASI Ayesha Ahmed, bahwa ISLAM TIDAK BISA MELEPASKAN DIRI dari PENGARUH AGAMA HINDU, yang merupakan AGAMA ASAL ORANG-ORANG ARAB ??? Dengan merujuk diketemukannya CAWAN EMAS yang merupakan peninggalan RAJA VIKRAMADITYA yang berasal dari INDIA dan beragama HINDU di dalam KA’BAH ? Dimana penyebutan ALLAH itu MERUJUK kepada PENYEBUTAN DEWA BULAN DURGA (BETARI DURGA – SIMBOL SEX dalam AGAMA HINDU) dengan sebutan ALLAH ? Dari situ dibuat kesimpulan bahwa ALLAH … TUHAN MOHAMMAD itu SAMA DENGAN DEWA BULAN (BETARI DURGA – SIMBOL SEX) ? Dari sisi METODOLOGIS ada hal-hal yang menggelitik untuk diajukan sejumlah pertanyaan ?
1. Sebelum MOHAMMAD SAW mengalahkan MEKAH, masyarakat MEKAH adalah masyarakat PAGAN (POLYTHEISM). Dan ini diakui sendiri oleh PARA PELAKUNYA yang juga SAHABAT-SAHABAT NABI MOHAMMAD SAW sebelum MEREKA MASUK ISLAM ? Tapi mereka TIDAK ADA MENYEBUT-NYEBUT DEWA BULAN DURGA ?
2. Apakah PAGAN-nya masyarakat MEKAH berarti SAMA DENGAN HINDU ? Yang mengenal TRIMURTI ? BRAHMA … WISNU … dan SYIWA ? Dan BANYAK DEWA dalam AGAMA HINDU ? Kenapa sangat berbeda dengan sebagian orang JAWA di INDONESIA yang mengenal betul TRIMURTI itu ? Bahkan SIMBOL BETARI DURGA sangat dikenal oleh sebagian masyarakat JAWA sebagai simbol HEDONIS dan BOM SEX ? Apakah karena sedemikian KERASNYA PEMUSNAHAN KONSEPSI POLYTHEISME (PAGAN) di ARAB ? Maka KONSEP-KONSEP HINDU itu TERHAPUS SAMA SEKALI ?
3.Sayang penemuan CAWAN EMAS itu TIDAK DISERTAI TAHUN PENEMUANNYA ? Sehingga bisa DILACAK OTENTISITASNYA ? Jadi TIDAK MENGIRA-NGIRA ? Atau MENDUGA-DUGA ?
4. Dalam MENJELASKAN suatu PERKARA, apalagi PERSOALAN HAJI ? AIR ZAM-ZAM dan RITUAL ISLAM yang berkaitan HAJI lainnya ? Banyak ahli yang menjelaskan persoalan tersebut sesuai dengan POINT of VIEW masing-masingnya ? Ambil contoh, terjadinya PROKLAMASI 17 AGUSTUS 1945 ? Para PELAKU SEJARAH MEMILIKI VERSINYA MASING-MASING. BUNG KARNO dalam bukunya PENYAMBUNG LIDAH RAKYAT INDONESIA menyatakan tanggal itulah yang dia mau, dengan segala penjelasannya. BUNG HATTA … Beda lagi … Kelompok PEMUDA MENTENG 31 sebagai kelompok yang BERTANGGUNG JAWAB MELARIKAN BUNG KARNO dan BUNG HATTA ke RENGAS DENGKLOK – KARAWANG, JAWA BARAT, lain lagi ceritanya. Masing-masing punya VERSI. Sepertinya hal ini bisa diterapkan dalam URAIAN oleh AYESHA AHMED ? Kebenaran PENJELASAN AYESHA AHMED ini bisa BENAR saat dikonfrontasikan dengan AHLI-AHLI SEJARAH ARAB, baik yang orang ARAB maupun yang NON ARAB.
5. Dalam SEJARAH kita TAHU bahwa PENINGGALAN –apapun jenisnya– oleh SEORANG RAJA sehebat apapun RAJA tersebut, tapi TIDAK BERGELAR NABI ? PENINGGALAN tersebut TIDAK akan BERTAHAN LAMA setelah RAJA tersebut KOIT ? PENINGGALAN tersebut akan dibilang SITUS –oleh ARKEOLOG–. Tapi akan BERBEDA kalau PENINGGALAN tersebut BERBAU AGAMA ? Para PENGIKUTNYA akan RELA BERKORBAN HARTA dan JIWA untuk MELAKUKAN RITUS KEAGAMAAN tersebut.
Dengan menggunakan logika berfikir BADALAAH yang membuat KESIMPULAN POKROL –POKOKNYA– atau PEMAKSAAN, maka ALLAH ISLAM itu ya ALLAH untuk MEMUJA DEWA BULAN DURGA ? Padahal ALLAH ISLAM sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-QUR’AN, bahwa ALLAH itu adalah TUHAN. TUHAN SATU-SATUNYA. TIDAK ADA TUHAN YANG LAIN SELAIN ALLAH. TIDAK ADA SEKUTU BAGINYA. Yang MENGETAHUI YANG LAHIR –NYATA– dan YANG BATIN –GHAIB–. YANG MENICIPTAKAN LANGIT dan BUMI dengan SEGALA ISINYA. YANG TIDAK TIDUR dan TIDAK MENGANTUK. YANG MAHA KUASA, YANG MAHA MENGETAHUI, YANG MAHA MENDENGAR, YANG MAHA PENGASIH, YANG MAHA PENYAYANG dan yang memiliki ASMA UL HUSNA … KETAKBERHINGGAAN dan KESEMESTAAN … Apakah sama KONSEPSI ALLAH yang DIJELASKAN dalam Al-QUR,AN dengan KONSEPSI ALLAH untuk BETARI DURGA ? MAHA SUCI ALLAH dari FITNAHAN itu ? Kalau ada MANUSIA yang MEMAKSAKAN KONSEPSI ALLAH BETARI DURGA dengan KONSEPSI ALLAH sebagaimana yang di Al-QUR’AN ? Ada apa ya ? Cuma HATINYA saja dengan ALLAH yang TAHU ? Kenapanya ?
Soal NABI MOHAMMAD NYONTEK dari TAURAT dan INJIL ada hal-hal yang MENGGANJAL, kalau PENDAPAT ini dibenarkan, maka BENAR bahwa Al-QUR’AN itu adalah JIPLAKAN atau PLAGIAT dari TAURAT dan INJIL ? Padahal Al-QUR’AN itu dari ALLAH YANG MAHA AGUNG dan MAHA BIJAKSANA. Dalam sejarah diinformasikan bahwa sebelum MOHAMMAD diangkat jadi NABI, BELIAU sering BERKONTEMPLASI, MEDITASI, MERENUNG, apapun namanya di Gua HIRA’. Hal ini dilakukan setelah menikah dengan KHADIJAH. Kenapa harus MERENUNG atau BERKONTEMPLASI di tempat sepi lagi yaitu Gua HIRA’ ? Pasti ada MASALAH ? Kalau MASALAH EKONOMI ? KEKURANGAN DUIT ? PASTI NGGAK. Istrinya kan KAYA ? Jadi apa yang dipikirkannya ? Selama itu ? Katakanlah dari usia 25 tahun sd 40 tahun ? SEX ? Apalagi ? Kan MASYARAKATnya SANGAT PERMISSIVE ? Jadi HEDONISME merupakan hal yang BIASA ? Kenapa ya ? Kalau Nabi IBRAHIM dalam PROSES PENCARIAN TUHANNYA ? Dijelaskan dalam Al QUR’AN, itupun singkat saja. Padahal KENYATAANNYA, membutuhkan waktu BERTAHUN-TAHUN untuk YAKIN bahwa ALLAH itu adalah TUHAN. TUHAN SATU-SATUNYA. TIDAK ADA TUHAN YANG LAIN SELAIN ALLAH. TIDAK ADA SEKUTU BAGINYA. Yang MENGETAHUI YANG LAHIR –NYATA– dan YANG BATIN –GHAIB–. YANG MENICIPTAKAN LANGIT dan BUMI dengan SEGALA ISINYA. YANG TIDAK TIDUR dan TIDAK MENGANTUK. YANG MAHA KUASA, YANG MAHA MENGETAHUI, YANG MAHA MENDENGAR, YANG MAHA PENGASIH, YANG MAHA PENYAYANG, makanya NABI IBRAHIM ini BERANI MENANTANG KONSEPSI RAJA NAMRUD dengan jalan menghancurkan PATUNG-PATUNG SESEMBAHAN dengan MENINGGALKAN hanya satu PATUNG SEMBAHAN saja.
Sedangkan untuk NABI MOHAMMAD SAW dalam PROSES KONTEMPLASInya ? Siapa yang MENJELASKAN ? Karena TIDAK ADA NABI lagi setelah NABI MOHAMMAD SAW ? Apa sich yang DIPIKIRKAN NABI MOHAMMAD ? Penjelasannya adalah di S. 96, 1-5 dan S. 93, 6-8. Sebenarnya yang dipikirkan Nabi MOHAMMAD SAW adalah soal ketuhanan, sebagaimana NABI IBRAHIM dalam MENCARI TUHANNYA, maka ALLAH memberitahukan, memberikan petunjuk dan sekaligus mengangkat menjadi NABI. Kemudian soal CONTEK MENYONTEK ini, BERSIH dengan SENDIRINYA, artinya masalah LINGKUNGAN yang pernah MEMBESARKANNYA langsung TERKOREKSI dengan sendirinya karena ALLAH yang MENGETAHUI dari SEJAK AWAL, SAMPAI KINI DAN AKHIR JAMAN menginformasikan ke NABI MOHAMMAD melalui MALAIKAT JIBRIL tentang POKOK MASALAH dimaksud ? Sebenarnya MASALAHNYA BAGAIMANA SICH ? DUDUK PERKARANYA itu SEPERTI APA ? PENCIPTAAN LANGIT dan BUMI ? PENCIPTAAN ADAM ? PENCIPTAAN MANUSIA ? Dan BANYAK HAL yang diberitahukan. TERMASUK MASALAH ISA ANAK MARYAM (MARIA) ? Kalau CONTEKANNYA hanya BERASAL dari PENDETA NAUFAL saja ? Pastilah banyak MASALAH ? Pertama, soal detailnya; Kedua, soal kaitan cerita dengan lainnya, ketiga, bejibunnya masalah yang harus dijawab, dan masih banyak lagi ? Sedemikian HEBATNYAKAH PENDETA NAUFAL sehingga BISA MENGAJARKAN MOHAMMAD sampai MOHAMMAD bisa MEMBUAT Al QUR’AN ? Sebenarnya SIAPA yang MENGARANG-NGARANG bahwa Al QUR’AN itu buatan MOHAMMAD ? NABI MOHAMMAD ataukah PENENTANG NABI MOHAMMAD ? Kalau ALLAH SWT yang MENGINFORMASIKAN ke NABI MOHAMMAD SAW melalui MALAIKAT JIBRIL ? Itu WAJAR. SANGAT WAJAR. LOGIS … SANGAT LOGIS … Kalau ALLAH SWT yang MERUPAKAN TUHAN SEMESTA ALAM ini MENUNJUK MOHAMMAD sebagai NABI ? Siapa yang bisa MELARANG ? Dan MEMBERITAHU BANYAK HAL ? Siapa yang BISA MENCEGAH ? MENGHALANG-HALANGI ? TIDAK ADA SATUPUN MAKHLUK YANG BISA MENCEGAH, MENGHALANG-HALANGI apalagi MELARANG KEHENDAK ALLAH.
Juga jawaban berikutnya adalah :
Diskusi, perdebatan NABI MOHAMMAD SAW dengan kaum musryikin, kaum kafirin, kaum munafikin SANGAT PANAS, bahkan sampai pada PELECEHAN, PENGENYEKAN, UMPATAN dlsb., tapi NABI MOHAMMAD SAW cool saja. Kenapa ? NANTINYA akan diberitahu ALLAH SWT akan POKOK MASALAH yang didiskusikan dan diperdebatkan tersebut bahkan ada hal-hal yang langsung diberitahu ALLAH SWT. Darimana kita tahu hal ini ? Dari ASBABUN NUZUL AL QUR’AN (Sebab-sebab turunnya AL QUR’AN) ? Menghadapi KAUM YAHUDI yang PIAWAI ? Mau berdebat ? Kalau hanya berdasarkan CONTEKAN dari PENDETA NAUFAL ? Ya RONTOK lah ? Tapi kalau ALLAH SWT yang MEMBERITAHU ? Tentang esensi perdebatan itu dan fakta-fakta yang terlibat ? Jangankan hanya KAUM YAHUDI ? SELURUH MANUSIA dan JIN-pun walau BERGABUNG SEMUANYA … PASTI TIDAK AKAN BISA MENGALAHKAN ALLAH SWT. Kenapa ? YANG MENCIPTAKAN SEMUA MAKHLUK, baik yang NYATA maupun yang GHAIB ? Itu kan ALLAH SWT ?
Inilah yang MEMBEDAKAN FILOSOF dan NABI. Meskipun SAMA-SAMA CERDAS, yang satu (FILOSOF) belum tentu ber AKHLAK MULIA dan JUJUR ? U- hal yang kecil dan remeh; Sedangkan NABI … Jelas AKHLAKnya MULIA dan JUJUR meskipun u- hal yang kecil dan REMEH. Yang lain adalah soal HAK PREROGATIF ALLAH SWT –TUHAN SEMESTA ALAM– u- MEMILIH SESEORANG yang CERDAS, JUJUR, AMANAH, BENAR dan BERAKHLAK MULIA. Kalau ada beberapa orang yang memenuhi kriteria ini, belum tentu ALLAH MEMILIHNYA u- jadi NABI. Yang punya HAK kan ALLAH ?
Kembali ke POKOK MASALAH tentang PERUBAHAN PENGGELARAN ISA yang ANAK MARIA, yang adalah seorang NABI dengan MUKJIZATNYA YANG HEBAT sampai BERUBAH MENJADI JESUS yang adalah TUHAN ? Kalau ALLAH SWT memilih lagi NABI setelah ISA dari KAUM YAHUDI ? Bisa saja … Tapi dalam SEJARAH muncul MOHAMMAD SAW sebagai NABI dari ARAB yang merupakan NABI TERAKHIR, meskipun ada sebagian MANUSIA MENOLAK KENABIANNYA, tapi RATUSAN JUTA bisa jadi lebih dari satu milyar yang MENJADI PENGIKUTNYA untuk meng ESA kan ALLAH dan TIDAK ADA SEKUTU BAGINYA. Dan SANGAT BERTENTANGAN dengan DOKTRIN TRINITAS dari AGAMA KRISTEN. Yang seru adalah bahwa ALLAH SWT TIDAK PERNAH MENYEBUT KAUM NASRANI ini dengan SEBUTAN KRISTEN, padahal PENYEBUTAN KRISTEN sudah ada sejak sebelum NABI MOHAMMAD SAW. Tetap saja ALLAH SWT menyebut dengan NASHARA ? Suatu agama yang berasal dari tanah kelahiran Nabi ISA AS yaitu NAZARETH. KLOP.
Beragama itu LAKSANA besaran VEKTOR. Ada ARAHnya dan BESARANNYA (Skalarnya). ARAHNYA BENAR –MASALAH TAUHID, bahwa ALLAH itu ESA dan TIDAK ADA SEKUTU BAGINYA– skalarnya atau AMALANNYA BENAR juga bahwa masa membunuh orang yang tidak melakukan perlawanan ? Lagi happy-happy di pantai sebagai JIHAD ? Itu JELAS SALAH. Yang TERKINI ? Masa MERAMPOK (di perairan SOMALIA) DIBENARKAN JUGA ? TIDAK. SEKALI-KALI TIDAK. Bahwa itu TIDAK BENAR. Dan berbeda untuk kasus yang lain, bagi PEJUANG MUJAHIDIN dan TALIBAN di AFGHANISTAN maupun PEJUANG-PEJUANG IRAK yang MELAWAN TENTARA SEKUTU ? Itu namanya JIHAD. Bahasa kasarnya LOE JUAL GUE BELI … Masa suatu NEGERI DIDUDUKI atas ALASAN-ALASAN yang DIBUAT-BUAT. Insya ALLAH … ALLAH SWT akan MEMENANGKAN PERJUANGAN ini. Kalau ALLAH belum MEMENANGKAN PERJUANGAN yang ada … MINIMAL … Para INVASIONIST ini akan MEROGOH KOCEK LEBIH DALAM dengan KEJUTAN-KEJUTAN yang dibuat oleh PEJUANG-PEJUANG ISLAM ini. Minimal sekarang ini AS dan INGGRIS telah MEROGOH KOCEK yang SANGAT DALAM dengan TERJADINYA GLOBAL CRISIS ? Dengan memberikan BAIL OUT yang SANGAT BESAR bagi PERUSAHAAN-PERUSAHAAN PAPAN ATASNYA.
Setiap jaman CARA PEMBERIAN PERINGATANNYA BERBEDA-BEDA ? Jaman MUSA atas FIR’AUN, Jaman LUTH, Jaman HUD, Jaman SHOLEH dan Jaman Nabi MOHAMMAD SAW sekarang ? Tinggal manusianya mau menafsirkan hal-hal tersebut sebagai PERINGATAN atau TIDAK ? BIASANYA sich TIDAK !!! Karena keangkuhannya yang MERASA dengan SAINS yang sangat dipercayainya akan dapat MENGOBATI SEMUA HAL dan SEMUA PENYAKIT.`
Thursday, June 18, 2009
RUMAH IDAMAN.
Perumahan yang baik memenuhi persyaratan kesihatan, baik fizik maupun mental bagi seluruh anggota keluarga. Masyarakat yang kurang mampu dan tidak berpendidikan umumnya tidak mengerti hal itu, sehingga kesihatan keluarga kurang baik dan pertumbuhan anak-anak kurang sihat. Dari rumah-rumah sebegini muncullah anak-anak yang nakal dan bodoh.
Namun kekayaan pun ternyata bukan jaminan untuk memiliki rumah yang baik dan memenuhi persyaratan kesihatan. Ada rumah-rumah mewah yang menjadi ajang pertempuran di Libanon, piring terbang dan broken home. Tidak sedikit anak-anak yang menyebut rumah mewah dan moden itu sebagai neraka.
Banyak masalah timbul dalam soal perumahan. Para penghuni rumah di sekitar jalan raya utama akan merasa cemas melihat perkembangan-perkembangan pembangunan. Mereka khuatir kalau-kalau rumah mereka terpotong atau tergusur untuk pelebaran jalan. Yang lainnya khuatir akan bahaya banjir.
Yang pasti, setiap orang mendambakan rumah idaman yang sihat, suasana lingkungan yang menyenangkan, aman, damai dan selamat dari segala jenis bahaya. Namun hanya sedikit orang sahaja yang dapat menikmatinya. Sebab disamping wang, rumah idaman sangat memerlukan suasana kasih sayang yang saat ini terasa tawar dan hambar.
Namun demikian masih ada harapan bagi sesiapa saja yang percaya pada Yesus. Sebab Yesus pernah berjanji:
"Di rumah BapaKu banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu." (Yohanes: 14:2).
Sekarang mungkin kita mula bertanya-tanya:
1) Rumah yang bagaimana yang Yesus janjikan itu?
2) Apa yang harus kita lakukan untuk mendapatkannya atau berapa harga yang harus dibayar untuk mendapatkannya?
3) Jalan manakah yang harus kita tempuh sehingga kita dapat mencapai rumah itu?
Jawapan kepada pertanyaan yang pertama:
"Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal". (Wahyu: 21:11).
"Dan Ia menghapus segala air mata dari air mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi, tidak akan ada lagi perkabungan atau ratap tangis, atau duka-cita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu." (Wahyu: 21:4).
Jadi, rumah idaman yang Yesus janjikan itu amat indah dan tidak akan terjamah/termusnah oleh segala macam bahaya dan penderitaan.
Jawapan kepada pertanyaan yang kedua:
"Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepadaKu."(Yohanes: 14:1).
Harga rumah idaman itu dapat kita lunasi dengan kepercayaan kita kepada Yesus Kristus.
Jawapan kepada pertanyaan yang ketiga:
"Kata Yesus kepadanya: Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak ada sesiapapun yang datang kapada Bapa (Allah), kalau tidak melalui Aku."(Yohanes: 14:6).
Hanya ada satu jalan saja menuju ke rumah Bapa itu, iaitu "jalan"... Yesus Kristus. Tidak ada alternatif jalan yang lain.
JADI KALAU ANDA MENGIDAMKAN RUMAH IDAMAN TERSEBUT IKUTLAH PROSEDUR YANG TELAH YESUS GARISKAN!!!
1) Percaya kepadaNya
2) Mengikut ke mana "jalan" itu memimpin... dan... anda bersama keluarga anda akan menikmati rumah idaman tersebut!!!
Monday, June 1, 2009
MUST READ: BUKA MATA, BUKA MINDA... SEDARILAH DAN INSAFLAH WAHAI UMAT MANUSIA, SEBELUM TERLAMBAT!
Kenapa Saya Meninggalkan IslamOleh. Ali Sina http://www.faithfreedom.org/Articles/sina/why_i_left_islam.htm
RENUNGAN
DAPATKAH MANUSIA MEMBANGUN JALAN KE SYURGA?
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi masa kini amat mengagumkan. Banyak hal yang luar biasa dapat dikerjakan oleh manusia. Keberhasilan manusia dalam dunia iptek menjadikan dunia kehidupan manusia lebih menyenangkan. Namun, ada juga permasalahan yang timbul dari kemajuan itu sendiri. Hal ini menyatakan bahawa hasil karya amanusia masih belum sempurna; masih mengandungi kelemahan.
Manusia telah berhasil membangun jalan dan jambatan penghubung jalan raya yang panjang dan rata, pada waktu yang singkat dapat dibangunkan!
Namun, dapatkah manusia membangun jalan ke syurga?
Alkitab menyatakan bahawa syurga adalah suatu tempat - tempat kediaman Allah; bukan suatu keadaan. Syurga adalah tempat yang sifatnya berbeza dengan dunia kita. Kalau dunia kita dapat dilihat dan diukur dalam tiga dimensi, maka syurga, belum seorang manusia pun dapat mengukur keberadaannya.
Alkitab menyatakan bahawa manusia tidak dapat membangun jalan atau jambatan ke syurga. Beberapa alasannya:
1). Manusia tidak mengetahui di mana syurga berada.
2). Manusia tidak dapat masuk ke syurga dengan usahanya sendiri. Segala amal, kebaikan, perbuatan sosial kita - sekalipun baik - tidak dapat menjadi "karcis masuk" ke dalam syurga.
Alkitab menyatakan bahawa Yesus Kristus - Isa Almasih - datang(berasal) dari syurga. Sebab itu Dialah satu-satunya pribadi yang dapat memberitahukan kita di mana syurga berada. Sebagai pemilik syurga, Dialah satu-satunya yang dapat memberi izin kepada kita untuk masuk ke syurga.
Dalam Injil Yohanes 14:6, "Akulah(Isa Almasih) Jalan dan Kebenaran dan Kehidupan. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa(Allah), kalau tidak melalui Aku."
Percayalah kepada Tuhan Yesus sebagai Jalan yang benar, maka saudara akan diterima masuk ke syurga!
Berdoalah demikian dengan sepenuh hati:
Tuhan Yesus, saya mengaku bahawa saya seorang yang berdosa dan membutuhkan pengampunan. Saya percaya bahawa Kristus mati untuk dosa-dosa saya. Saya ingin berbalik dari dosa. Sekarang saya mengundang Yesus Kristus untuk masuk ke dalam hati dan kehidupan saya sebagai Juruselamat pribadi saya. Saya ingin, oleh anugerah Allah untuk mengikuti dan taat kepada Kristus sebagai Tuhan dari kehidupan saya.
THE PRAISE OF HEAVEN.
THE POWER OF FAITH.
- God can use very weak and imperfect agents. He can do great things with poor instruments. But there is no one kind of person he will not use. He will not send blessing to the world through an unbelieving heart. If you would be a vessel meet for the Master's use, you must have faith.
- Believe in Christ.
- Believe that He is able and willing to do the "greater things" which he has promised to do through his diciples.
- Open your heart to receive Him and all that He brings.
- Expect Him to do great things through you.
- If we have faith, there is no limit to what Christ will do for us.
- Faith lays our powers in Christ's hand, as the chisel lays itself in the hands of the sculptor for the carving of the marble statue.
Monday, May 25, 2009
BERJUMAAT PADA HARI SABAT
"Sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar peraturan di antara kamu pada hari Sabtu, berkata kami kepada mereka itu, jadi keralah kamu yang sehina-hinanya." (Quran, Surah Albukarah 2:65).
"Setelah Isa(Jesus Christ) bangkit pagi-pagi pada hari yang pertama(Ahad) dalam minggu itu, maka mula-mula kelihatanlah Ia kepada Mariam Magdelina, yang daripadanya telah dibuangNya 7 setan."(Injil, Markus 16:9).
"Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu diseru(dipanggil) sembahyang pada hari Jumaat, maka hendaklah kamu bersegera kepada mengingat Allah(sembahyang Jumaat) dan tangguhkanlah berjual beli(perniagaan). Itulah yang terlebih baik bagimu, jika kamu mengetahui." (Quran, Surah al-Jumaah 62:9).
*Perkataan Jumaat(Djumaat) menjadi alasan. Bahasa Arab, Jumaat = bahasa Indonesia, bermaksud "kumpul".
(Yang meletakkan hari Jumaat(Hari Berkumpul) pada hari ke-6 itu, bukannya Quran dan bukan pula Muhammad, melainkan si pembuat alamak. Selidik:
- Ahad ~ dari perkataan wahid, ertinya 1
- Isnin ~ dari perkataan Isnain, ertinya 2
- Selasa ~ dari perkataan Salasa, ertinya 3
- Rabu ~ dari perkataan Arba'a, ertinya 4
- Khamis ~ dari perkataan Chomsah, ertinya 5
- Jumaat ~ >>>>>>>>>>>>>, ertinya kumpul
- Sabtu ~ dari perkataan Sab'ah, ertinya 7
Alamak yang sebenarnya begini:
- Ahad ~ dari perkataan wahid, ertinya 1
- Isnin ~ dari perkataan isnain, ertinya 2
- Selasa ~ dari perkataan salasa, ertinya 3
- Rabu ~ dari perkataan arba'a, ertinya 4
- Khamis ~ dari perkataan chomsah, ertinya 5
- Sittah ~ dari perkataan sittah, ertinya 6
- Sabtu ~ dari perkataa sab'ah(Jumaat), ertinya 7(kumpul).
***(Teladan dari Isa(Jesus Christ) sendiri, bahawa berkumpul(berjumaat) itu ialah pada hari Sabat).
"Maka berjalanlah mereka itu masuk ke negeri Kapermaum, lalu pada hari Sabat masuklah Isa(Jesus Christ) ke dalam rumah sembahyang serta mengajar orang." (Markus 1:21).
"Maka pergilah Isa(Jesus Christ) dari sana lalu sampai ke negeri sendiri, maka murid-muridNya mengikut Dia. Maka pada hari Sabat mulailah Ia mengajar di dalam rumah sembahyang." (Markus 6:2)
"Maka tibalah Ia di Nazaret tempat Ia dididik, maka pada hari Sabat masuklah Ia ke rumah sembahyang seperti biasaNya lalu berdiri hendak membacakan."(Lukas 4:16).
***(Teladan dari Paulus, yakni sesudah kebangkitan Isa(Jesus Christ).
"Maka Paulus dengan orang yang besertanya itupun belajarlah dari Pafos sampai ke Perga di Tanah Pampika, maka Yahya pun bercerailah/berpisah daripada mereka itu lalu kembali ke Jerusalem. Tetapi mereka itu belajar dari Perga sehingga sampai ke Antiochia di tanah Pisidia, maka masuklah mereka itu ke dalam rumah sembahyang pada hari Sabat lalu duduk." (Kisah Rasul 13:13, 14).
Sunday, May 24, 2009
HARI PERHENTIAN MENURUT AJARAN SEMUA KITAB
*Quran, Surah Alakraf 7:54.
(orang-orang yang berhenti pada hari yang ketujuh adalah orang yang mengikut Allah @ 'umat Allah'.)
*Taurat, Hukum ke IV, Keluaran 20:8-11 (Nabi Musa).
*Injil, Markus 1:21 & Lukas 4:16
*Kisah Rasul 13:27
*Quran, Surah An-Nahl 16:123, 124
(Taurat, Injil & Quran menyebutkan hari perhentian ialah hari ketujuh).
MENURUT SEMUA ALKITAB, KITA SELAMAT.
"Ingatlah! Ketika malaikat berkata, ya Mariam! Sesungguhnya Allah telah memberi khabar suka kepada engkau dengan kalamNya dengan seorang anak namanya Isa(Jesus Christ) anak Mariam yang mempunyai kebesaran di dunia dan di akhirat, sedang ia salah seorang daripada orang-orang yang dekat kepada Tuhan." (Quran, Surah Ali Imran 45).
"Maka Isa(Jesus Christ) menghampiri mereka itu, lalu bertutur kepada mereka itu, sabdanya: 'Bahawa segala kuasa dikurniakan kepadaKu, baik di syurga, baik di bumi ini.' (Injil, Matius 28:18).
"Maka sebab itu diberikan Tuhan sendiri suatu tanda alamat kepadamu kelak, bahawasanya anak dara itu akan mengandung dan beranakkan seorang laki-laki dan dinamanya akan dia Immanuel. Maka kepada Zion akan datang seorang penebus iaitu bagi segala orang dalam Yakub yang bertaubat daripada dosanya, demikianlah firman Tuhan." (Wasiat Lama, Yesaya 7:14 & Yesaya 59:20).
*** Cara nabi-nabi zaman dahulu membesarkan Isa(Jesus Christ) kerana Isa sendiri belum lahir.
"Hatta maka pada hari yang kedelapan dipanggil Musa akan Harun dan anak-anaknya dan segala orang tua Israel berhimpun. Maka katanya kepada Harun, ambillah akan dirimu seekor anak lembu untuk korban kerana dosa, dan seekor domba jantan untuk korban bakaran, yang tiada celanya; dan bawalah akan dia kehadapan hadirat Tuhan." (Imamat 9:1-2).
***Cara nabi-nabi zaman dulu membayangkan pengorbanan Isa(Jesus Christ) yang darahNya bercucuran di atas palang salib, dengan mengorbankan binatang).
SELIDIKILAH ALKITAB (BERITA BAIK)
Yang dikatakan baharu itu ialah semua yang dijadikan Allah; umpamanya: manusia, benda-benda, dan sebagainya.
"Selidikilah olehmu akan alkitab Tuhan serta bacalah bahawa daripada sekalian ini satupun tiada akan hilang, baik ini, baik itu satupun tiada akan kurang, karena mulutnya sendiri juga yang sudah berfirman dan Rohnya pun akan mengumpulkan Dia." (Wasiat Lama, Yesaya 34:16).
"Adapun tiap-tiap kitab yang diwahyukan Allah berfaedah bagi pengajaran, bagi hal menyatakan yang salah, bagi hal memperbaiki yang rosak dan bagi hal mengajarkan jalan yang benar; supaya hamba Allah itu sempurna, terlengkap bagi segala perbuatan yang baik." (Injil - Perjanjian Baru, 2 Timotius 3:16, 17).
"Maka bencilah aku akan julas hati dan jemulah aku akan dia, tetapi kasihlah aku akan tauratMu. Maka 7 kali dalam sehari memujilah aku akan Dikau, kerana sebab segala hukum kebenaranMu itu. Bahawa selamat besar adalah pada segala orang yang suka akan tauratMu." (Zabur/Mazmur 119:163-165).
"Janganlah kamu sangkakan Aku datang hendak merombak hukum Taurat atau kitab nabi-nabi, bukannya Aku datang hendak merombak, melainkan hendak menggenapkan. Kerana sesungguhnya Aku berkat kepadamu, sehingga langit dan bumi lenyap, satu noktah atau satu titikpun sekali-kali tiada akan lenyap daripada hukum Taurat itu sampai semuanya telah jadi. Sebab barangsiapa yang merombak satu hukum yang terkecil di antara segala hukum ini dan mengajar demikian kepada orang, ialah yang disebut terkecil di dalam kerajaan syurga; tetapi barangsiapa yang menurut hukum dan mengajarkan dia, ialah yang akan disebut besar di dalam kerajaan syurga." (Injil - Perjanjian Baru, Matius 5:17-19).
"Karena bukannya orang yang mendengar bunyi Taurat yang benar kepada Allah, melainkan orang yang mengamalkan hukum Taurat itu akan dibenarkan." (Rum 2:13).
Wednesday, March 11, 2009
THE DEATH AND THE RESURRECTION OF JESUS CHRIST.
Sura al-Nisa 157 says:
They said, "Indeed we have killed Jesus Christ, the son of Mary, the Ambassador of God; actually they did not kill nor crucify him, he appeared only so to them. Truly the people who quarreled about Jesus, the murderers of Christ were doubtful about whom they had killed."
This Quranic verse, is very often used by Muslim preachers, and he(Hamran Ambrie) had often used it himself formerly, to reject the fact that Jesus Christ really died on the cross.
Previously, he had thought that it is impossible for the favorite of God,who became his prophet, to die on the cross without any protection. Moreover, as the Christians called him the Son of God, it is impossible that God the Father had not given him his protection at all.
After being convinced that the truth of the Bible was supported by the Quran as he had been inspired by Sura al-Maida 68 and others, he considered the subject about "The Death of Jesus at the Cross" studied again and researched fairly, in accordance with what was written in the Quran, as well as in the Bible:
1.) According to the Quran, we read about an event where "someone had been crucified and died," but the identity of the person who died was not confirmed. The Quran teachers deny that it was Jesus Christ who died. They say that the person who died on the cross was Judas.
2.) The Quran says the jews were indeed convinced that they had actually "killed Jesus."
Now he(Hamran Ambrie) had to look for better and more convincing information about who had actually been crucified and died; Jesus or another. In order to get this information, we had to find a proof of objective historical documents. This can be found in the Bible, which is an open documentation that can be used as a source for true historical information.
The story of the death of Jesus Christ at the cross can be studied in the four books of the New Testament, written by Matthew, Mark, Luke and John. The testimonies of these writers are based on the actual events which three of them had witnessed themselves.
If we accept the condition of the law that two or three eyewitnesses for a certain event are enough to confirm that this event is true according to the law (Deuteronomy 17:6-7), then the testimonies of three of these four writers who had witnesses the crucifixion and the death of Jesus, are true, legal and believable compared with the testimony of Muhammad or the Quran, which was written six centuries after the event, as an unconvincing supposition, because the writer did not witness it himself.
Another testimony can be added: when Jesus was pronounced dead by the commander of the guard, Joseph of Arimathea entered into the presence of Pontius Pilate and asked for the body of Jesus. The request was granted (Mark 15:42-46). Suppose the body which was taken down from the cross was not the body of Jesus, surely Joseph of Arimathea would reject and deny its genuineness.
Suppose the person who was crucified was not Jesus. It was impossible that he would utter such loving words which revealed his true character: "Father, Forgive them! They do not know what they are doing,"and, "It is completed." All this proves that the man who was crucified was none other than Jesus Christ himself.
Thus he(Hamran Ambrie) come to the convincing conclusion that the man who "was crucified and died"as related in Sura al-Nisa 157, was undoubtedly Jesus himself, not any other person such as Judas. The true testimony of the four writers of the gospel is quite convincing, legal and true.
Tuesday, March 10, 2009
THE TRINITY OF GOD.
Before he (Hamran Ambrie) accepted conversion to Jesus Christ, the trinity of God was another obstacle for him. It had also become an obstacle to many. This obstacle is due to the misunderstanding of the Christian faith.
He found that the truth in the meaning of "The Trinity of God" does not at all violate the Doctrine of the Oneness of God (Tauhid).
Sura al-Maida 73 says:
"Truly these are the unbelievers who say that God is the third of the three."
Sura al-Nisa 171c also says:
"Do not say that God is three."
These Quranic verses are often expressed by our Muslim bothers, including himself before his conversion, as a fixed formula to reject the Christian understanding of the Trinity of God. Actually, these Quranic verses reject only the belief in three different Gods and not the oneness of the Holy Trinity in Christian belief.
We Christian can appreciate these Quranic verses because Christianity rejects every form of Polytheism, including Tritheism, which is an unbiblical belief in three separate Gods. Moreover, Christianity also rejects Atheism and Pantheism.
The Bible has sealed the basic belief in God as follws: "Hear, O Israel, the Lord our God, the Lord is one!" (Deuteronomy 6:4-5) Jesus confessed this creed publicly! (Mark 12:29-30).
In Isaiah 45:5 it is written: "I am the Lord and there is no other."
In John 17:3 it is written: "This is eternal life, that they know you, the only true God, and Jesus Christ, whom you have sent."
There is not even the slightest proof that the Christian belief in the Trinity of God, contradicts the Oneness of the only True God. It does not even mean that there are three united gods, as some people interpret it.
The Trinity of God can be explained as follows:
1). GOD the creator, called "The Father"is the Creator of the universe, similar to the word A-Qadir with the meaning of "the Mighty"in Islam.
2). His WORD, also called his "Son" became flesh in the birth of Jesus. He is the LIVING Word, to reveal God's law and will, to state God's promises to men, and to talk in the language of human beings. (His being the WORD is similar to the adjective "Murid - Willing" in Muslim Doctrine.)
3). THE SPIRIT OF GOD, or "The Holy Ghost", who gives help and guidance - the True Spirit - to believers who devote themselves to him. (This SPIRIT of God is equivalent to the adjective "Muhyi - lifegiver"in Islam.)
The three appearances of God (The Father, the Son/Word and the Holy Ghost) are portrayed and described as three Persons (equal the the word "Sifat" in Islam) but they are in one essence of God's existence. Each one is inseparable from the others, each has the same might, immortality, and neither one existed before or after the other. Father, Son/Word and Holy Ghost, all can be expressed by one word: God.
It is obvious that the Oneness of the Trinity of God in Christianity does not violate the Doctrine of Tauhid, and it does not mean a unity of several Allahs or gods.
The Quran does not object to or reject ths meaning of the Christian Trinity of God. What is rejected by the Quran appears in Sura al-Maida 73 or Sura al-Nisa 171, which is a belief in three different gods or Tritheism. The Christian religion itself rejects Tritheism or the belief in three gods completely.
For that reason he (Hamran Ambrie) think that there is not a single verse in the Quran which really conflicts with the Christian Trinity of God.
Sunday, March 8, 2009
THE MONOTHEISM (TAUHID) OF CHRISTIANITY.
The term "Tauhid" sounds strange to Christian believers, because it is seldom used in Christian Theology. The Tauhid in Christianity explains the oneness of the Trinity of God. This Oneness of the Trinity, the core of the Christian faith, was often discussed, but is in general not well-understood by most of our brothers who have a Muslim education and background.
The Only One True God.
Every Muslim believes in the existence of Only Oe True God. It is a well-known fact in the Islamic Doctrine, that this issue can never be changed, or eliminated.
The same conviction exist in the Christian religion too. Christian also confess the Only One and True God. Are Muslim and Christian ideas regarding the term "the Only One True God" actually the same?
In the teaching of Islam, the Oneness of God is explained in Sura al-Ikhlas 1, Sura al-Baqara 163, Sura al-Maida 73b and others.
In the Bible the oneness of God is explained in:
Isaiah 45:5 - "I am the Lord, and there is no other."
John 17:3 - "There is eternal life, that they may know You, the only true God, and Jesus Christ whom you have sent."
1 Cor. 8:4b - "We know that there is no other God but one."
2 Cor. 8:6 - "For us there is only one God, the Father, of whom are all things, and we for him; and one Lord Jesus Christ, through whom are all things, and through whom we live."
The Muslims always assume that Christians violate the Doctrine of the Oneness of God. They are wrong. We confirm that the Christian teaching actually purifies the Doctrine of the Oneness of God.
The Christian Monoteism (Tauhid) is the purest and the best teaching about God. We can test this point by explaining the meaning of Polytheism (Shirk) below.
The Problem of Polytheism.
In Islam Polytheism is an essential matter. We should pay carefully attention to it, so that the oneness of God in Christianity will not be mixed up with Polytheism.
Polytheism in Islam is one of the three unpardonable sins. For that reason this question became crucial in our attempt to compare the two religions. We always looked carefully to see whether the Christian Doctrine contained an element of Polytheism or not.
First of all I found an outstanding verse in the Bible saying: "You shall have no other gods before Me. You shall not make for yourself any carved image, or any likeness of anything that is in heaven above, or that is in the earth beneath, or that is in the water under the earth; you shall not bow down to them nor serve them. For I, the Lord your God, am a jealous God, visiting the iniquity of the fathers on the children to the third and the fourth generations of those who hate me."
(Exodus 20:3-5)
John reminds us: "My children, keep yourselves safe from false gods"(1 John 5:21). Concerning these idols, there must be a clear definition when something is called an "idol." Not every statue can be called an idol. Not every column is called an idol. Not every gravestone can be called an idol either, just as not every historical buildings could become idols or be idolized, if people perfor religious duties to them, or worship and pray to them.
Saturday, March 7, 2009
JESUS IS CALLED LORD (TUHAN)
It should be remembered that the obstacle which had made Muslim unable to say that Jesus os Lord was the Islamic testimony. Muslim was taught and had been teaching others:
"THERE IS NO GOD, EXCEPT ALLAH."
In Exodus 20:3 it is written: "Worship no god but me." For that reason we can see that the divinity of Jesus is even suggested in the words of Muhammad which confess that Jesus Christ is the spirit of God and his word, the acting authority of God:
"Jesus truly is the spirit of God and His Word."