Keselamatan adalah Kasih Karunia, tetapi Umat Kristen Harus Trus Berjuang Sampai Akhir untuk Mempertahankan Kasih Karunia itu
Oleh: Robert
Pengertian “ Keselamatan “ didefinisikan : Memperoleh pembebasan atau bisa juga perlindungan dari suatu bahaya yang mengancam Jiwa atau bisa juga dari Kebinasaan ( Kematian ).
Dalam Lingkup agama makna keselamatan diatas dapat diperoleh dengan berbagai macam penafsiran dan mungkin berbeda-beda pemahaman yang intinya sama yaitu Manusia memperoleh pembebasan dari hukuman dan mendapatkan kehidupan kekal.
Inti dari Bagaimana cara memperoleh “ Keselamatan “ ini dimaknai sangat berbeda antara Agama Islam dengan Agama Kristen.
Agama Islam memaknai Keselamatan manusia merupakan hasil upaya manusia dalam menghasilkan amalan-amalan yang diperbuat dari manusia itu sendiri yang pada akhirnya oleh Allah akan ditentukan ( Istilahnya “ Ditimbang “ ) menurut standart Allah apakah manusia itu dalam kehidupan dunianya melakukan amalan-amalan yang bertentangan dengan perintah Allah ( Dosa ) atau amalan-amalan yang sesuai dengan perintah Allah ( Pahala ).
Masing-masing hasil amalan sebagai upaya manusia melakukan perintah ( Pahala ) dan menghindari larangan Allah ( menghindari Dosa ) inilah yang menentukan keselamatannya yaitu Sorga atau Neraka.
Saya tidak akan berpanjang lebar membahas konsep keselamatan Agama Islam kerana saya yakin Umat islam lebih memahaminya dari saya ( Mereka yg berhak menjelaskannya ).
Dalam Ajaran Kristen pun ada beberapa pengertian bagaimana cara Manusia memperoleh Keselamatan. banyaknya pengertian “ Keselamatan “ ini dapat dimaknai dengan ada banyaknya perbedaan pemahaman yang ditangkap oleh Umat Kristen terhadap penjelasan Alkitab.
Beberapa contoh saja yang dapat saya berikan yaitu :
1. Ada beberapa pemahaman ttg keselamatan yang merupakan hasil “ Kasih Karunia Tuhan Yesus “ sehingga sekali Selamat tetap Selamat sepanjang mereka beriman dan percaya kepada Yesus merupakan Pondasi keimanan dari beberapa pengikut Kristen …….dan hal ini sering dijadikan bahan diskusi yang menarik bagi umat islam untuk menjatuhkan kebenaran tentang makna keselamatan dalam Yesus kristus.
2. Ada Juga pemahaman Keselamatan tidak hanya memerlukan Iman kepada juga harus disertai dengan perbuatan.
3. Yang paling kontradiksi ( Menimbulkan banyak pertentangan dalam pembahasan ttg keselamatan ) adalah “ Pokoknya yang terpenting Beriman kepada keselamatan Yesus …Pasti selamat “ tanpa harus bersusah payah melakukan apa yang benar dan menghindari apa yang salah dimata Allah. Sehingga walaupun berbuat dosa tetapi jika telah beriman kepada yesus maka tetap selamat.
Dari sekian banyak makna Keselamatan dan bagaimana cara memperiolehnya , maka saya akan mengarahkan kepada “ Bagaimana sebenarnya Keselamatan itu menurut pandangan Allah dan Yesus menurut penjelasan Alkitab sebagai kitab Suci ?”
Inti dari keselamatan yang harus dipegang teguh melalui keimanan umat Kristen adalah :
Yohanes 14:6 Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Kisah Para Rasul: 4:11 Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan--yaitu kamu sendiri--,namun ia telah menjadi batu penjuru. ,12 Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."
Penjelasan :
Dasar keimanan Umat Kristen tentang Keselamatan adalah bersumber dari Allah melalui satu-satunya perantara yang ditunjuk yaitu Yesus kristus. Tidak ada pribadi lain didunia ini yang dapat membawa manusia memperoleh keselamatan.
Lalu timbul pertanyaan : Apakah “ HANYA “ beriman kepada Yesus Kristus maka manusia akan memperoleh keselamatan ?.
Makna ayat diatas tidaklah menunjuk kepada “ Hanya diperlukan Iman kepada Yesus sudah Cukup u/ keselamatan “ tetapi lebih menekankan kepada pengertian bahwa Keselamatan Manusia akan Allah berikan jika Manusia mau beriman kepada pribadi yang Allah tunjuk sebagai “ Pemegang Kunci keselamatan “ yaitu Yesus.
Allah tidak menunjuk pribadi lain untuk memperoleh keselamatan baik pribadi sebelum Yesus maupun sesudah Yesus.
Dalam penjelasan Alkitab juga memberikan keterangan bahwa Walaupun seseorang beriman kepada Yesus ( Awal mula kesempatan untuk memperoleh keselamatan ) tetapi hal itu tidak secara otomatis memberikan keselamatan. Masih ada beberapa hal yang harus dilakukan. Hal ini dapat kita ketahui dari perkataan Yesus untuk selamat:
Lukas: 13:23. Dan ada seorang yang berkata kepada-Nya: "Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?" ,24 Jawab Yesus kepada orang-orang di situ: "Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat.
Penjelasan:
Yesus sendiri menekankan bahwa Keselamatan akan diperoleh dengan Iman dan Perjuangan ( Suatu usaha dan perbuatan untuk selalu benar dihadapan Allah sama seperti yang telah Yesus contohkan selama kehidupannya dibumi )
Dengan dibukanya Pintu keselamatan melalui Yesus ternyata banyak orang yang berusaha untuk masuk tetapi kata Yesus hanya sedikit yang berhasil.
Dari penjelasan tsb menunjukkan bahwa keimanan tidaklah cukup untuk memperoleh keselamatan. Dan ini juga menjelaskan bahwa walaupun keluarga ( Orang tua ) beriman kepada Yesus dan anak-anaknyapun beriman kepada Yesus tetapi tidak secara otomatis mereka memperoleh keselamatan ( Keimanan mereka itu menunjuk kpd kebenaran dari sarana yang Allah tunjuk u/ memperoleh selamat yaitu “HANYA “ melalui Yesus )
Dalil ayat lain yang menguatkan ttg hal ini bahwa Iman Kepada Yesus u/ selamat tidaklah cukup jika tidak disertai dengan Usaha yang sungguh-sunggu u/ memperolehnya yaitu Perbuatan Kasih.
Yakobus: 2:26 Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.
Penjelasan :
Untuk memperoleh keselamatan maka Iman harus disertai dengan perbuatan , perbuatan yang dimaksud disini adalah penerapan “ HUKUM KASIH “ yang telah Yesus ajarkan.
I Petrus 4:18 Dan jika orang benar hampir-hampir tidak diselamatkan, apakah yang akan terjadi dengan orang fasik dan orang berdosa?
Penjelasan :
Salah satu bukti ayat yang menunjukkan bahwa walaupun seseorang itu benar ( Sudah beriman kepada Yesus ) tetapi masih mempunyai kemungkinan tidak selamat jika mereka tidak berbuat dan bertahan sampai akhir (Matius: 24:13 Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.).
Bahkan dalam Alkitab dijelaskan bahwa Jika seseorang telah beriman kepada Yesus dan melakukan perbuatan Kasih ……tetapi manusia tersebut tetap berbuat dosa maka apa yang akan mereka peroleh :
Ibrani: 10:26 Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu
Penjelasan :
Tidak ada pengampunan jika seseorang yang telah beriman pada Yesus tetapi tetap melakukan perbuatan dosa.
Yesus memberikan kepada kita Contoh bahwa walaupun Yesus mengetahui dan menyadari kedudukan yang mulia dihadapan Allah tetapi Yesus tetap berusaha untuk berbuat dan berusaha sekuat tenaga untuk tetap bersih dan tak berdosa dihadapan Allah:
Ibrani: 5:7 Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan.
5:8 Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya,
5:9 dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya,
Penjelasan :
Walaupun Yesus sebagai Pokok Keselamatan tetapi dalam kehidupannya Yesus tetap berusaha dan berjuang menjadi taat dan tidak melakukan dosa. Apalagi kita sebagai manusia, sepantasnyalah meniru apa yang telah dilakukan Yesus walaupun telah beriman ( Sudah benar jalan menuju Keselamatan ) tetapi tetap selalu berusaha taat dan menghindari Dosa.
Kesimpulan:
Dalam memperoleh keselamatan tidak ada semboyan “ Sekali beriman pada Yesus akan selamat atau sekali selamat tetap selamat “ tetapi Yesus memberikan contoh bahwa Keselamatan tidak hanya beriman ( Beriman pada Yesus itu penting krn “ SATU_SATUNYA “ jalan keselamatan ) melainkan harus terus berusaha melakukan perbuatan Kasih dan terus berusaha setia sampai akhir.
Jika kita bandingkan dengan konsep keselamatan Umat islam ( Spt penjelasan awal diatas ) bahwa Keselamatan tergantung pada amal dan ibadahnya yaitu Pahala dan dosa akibat perbuatan manusia dihadapan Allah ( Seolah-olah keselamatan itu atas usaha jerih payah manusia u/ benar dihadapan Allah ) sehingga jika manusia berusaha dan benar ( mendapat pahala ) maka akan memperoleh Sorga dan jika manusia berusaha dan berdosa maka akan dihukum oleh Allah. Dalam neraka.
Konsep keselamatan tsb tidak ada dalam ajaran Kristen. Umat Kristen tidak mengajarkan bahwa keselamatan itu karena hasil usaha dan jerih payah manusia tetapi keselamatan itu merupakan Kasih karunia Allah pada manusia dan untuk memperolehnya manusia harus berjuang terus menurus u/ benar dihadapan Allah sampai akhir.
Efesus: 2:8 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, :9 itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.
Penjelasan :
“Keselamatan “ itu adalah Kasih karunia Allah bukan karena Usaha atau jerih payah manusia untuk memperoleh keselamatan.
Jerih payah manusia untuk memperoleh keselamatan merupakan upaya manusia untuk selalu berlaku benar dan menghindari dosa dihadapan Allah dan memang Allah sendiri menghendaki manusia untuk memperoleh keselamatan.
Dengan kesabaran Allah, manusia diberi kesempatan untuk mengambil Kasih karunia tersebut dengan seluas-luasnya dengan syarat hanya melalui keimanan pada Yesus Kristus.
II Petrus: 3:9. Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.
Demikian penjelasan singkat tentang makna “ KESELAMATAN “ dan bagai mana cara memperolehnya menurut pandangan Alkitab dan keimanan Kristen, semoga bermanfaat untuk meluruskan pengertian-pengertian yang salah dari Umat islam maupun Umat Kristen sendiri.
Keselamatan Surgawi adalah Pemberian Allah yang Mula-mula Sebelum Kita Memintanya, dan Kita Wajib untuk Membalas Kebaikan Allah itu Walau Allah Tidak Menuntutnya
Oleh: Duladi
Kepada Dik Puan, seperti yang dikatakan Pak Robert, benar adanya bahwa keselamatan hanyalah semata-mata “atas karunia Allah”, semata-mata atas pemberian Allah, dan bukan karena usaha manusia.
Walaupun ada manusia yang bersusah payah ingin masuk surga, tetapi bila Tuhan tidak menghendaki orang itu masuk surga, ya nggak bakalan masuk surga.
Melalui percaya dan beriman kepada Yesus, Allah telah menjanjikan kepada kita akan memberikan HIDUP YANG KEKAL.
Yohanes 3:16
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Jadi, Keselamatan (hidup kekal/masuk surga) adalah pemberian Allah, dan bukan hasil jerih payah manusia untuk mendapatkannya.
Jika Dik Puan percaya/beriman kepada Yesus, Dik Puan “DIJAMIN” akan memperoleh keselamatan. Ini adalah JANJI ALLAH yang tidak main-main dan Allah tidak ragu-ragu atau bimbang dalam memberikan statemen ini.
Setiap orang yang percaya bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat DIJAMIN PASTI MASUK SURGA.
Ini adalah Pemberian Allah yang terbesar yang pernah Allah berikan pada umatNya. Sedangkan umat lain yang tidak mau percaya kepada Yesus, itu terserah pada Allah nantinya (karena Tuhan yang Pengasih tentu tidaklah picik seperti manusia, namun TIDAK DIJAMIN 100% alias tergantung pada kebijaksaan Tuhan kepada mereka; dan saya tidak boleh mengatakan bahwa mereka pasti masuk neraka, nggak boleh ini dosa!).
Khusus untuk orang yang PERCAYA & TAAT kepada Yesus, tidak ada keraguan lagi, PASTI MASUK SURGA. Karena Yesus sendiri telah mengatakan bahwa Dialah Jalan Keselamatan dan Hidup Kekal. Tiada seorang pun bisa sampai kepada BAPA (Surga) bila tidak melalui Dia. Berbeda dengan nabi dari agama lain, justru nabinya sendiri nggak yakin kalau bakal masuk surga, sehingga minta didoakan oleh para pengikutnya. Lha kalau nabinya sendiri nggak yakin, lalu bagaimana nasib para pengikutnya? Semoga Dik Puan bisa menggunakan logika yang simpel ini.
Kejelasan dan Kepastian hanya didapat melalui percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, tidak ada ragu-ragu, tidak ada “insya allah”, tidak ada kata “mudah-mudahan”, melainkan : setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sangat Tegas dan Tuntas.
Bahkan Tuhan Yesus sendiri malah mendoakan murid-muridNya, bukannya minta didoakan, ini egois namanya. Coba Dik Puan baca Injil Yohanes pasal 17. Yesus nggak minta didoakan, justru Yesuslah yang mendoakan murid-muridNya.
Nah, karena kita yang mau percaya atau beriman kepada Yesus PASTI diberikan Hak Tinggal dalam Kerajaan Surga, sekarang tugas kita untuk membalas kebaikan Tuhan itu.
Bagaimanakah cara kita membalas kebaikan Tuhan?
Kita harus patuh pada ajaran Yesus. Kita harus terus berjuang untuk hidup kudus. Kita harus terus menjaga hati kita agar tetap bersih, karena hati kita adalah bait Allah, dan di dalam tubuh kita ini bertakhta Roh Allah yang suci.
Mengertikah Dik Puan dengan yang saya sampaikan?
Jadi dalam agama Kristen, perbuatan baik bukanlah dilakukan demi untuk mendapatkan surga, tetapi dilakukan untuk membalas kebaikan Tuhan. Istilah dalam kekristenannya adalah untuk “memuliakan Tuhan” atas kasih karunia yang telah Tuhan berikan pada kita melalui beriman kepada Yesus.
Jadi konsep keselamatan dalam Kristen memang sangat berbeda dengan konsep dalam Islam.
Di dalam agama Kristen:
1. Allah lebih dahulu memberikan Surga (bagi barangsiapa yang percaya)
2. dan manusia wajib membalas karunia Tuhan itu dengan hidup yang tidak bercela di hadapan Tuhan.
(Jadi, tidak ada alasan bagi umat Kristen untuk bermegah/sombong menuntut pahala dari Tuhan karena amalan-amalan baik yang dilakukan, karena sesungguhnya Tuhan sudah lebih dahulu memberi).
Di dalam agama Islam:
1. Manusia harus berjuang sendiri untuk mendapatkan pahala dari Tuhan, yaitu dengan menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya.
2. Bila manusia banyak melakukan amalan, barulah Tuhan akan memberikan pahalanya. Jika pahalanya lebih banyak dari dosanya, maka Tuhan akan memasukkan dia ke surga.
(Itulah sebabnya setiap umat Islam melakukan peribadatan-peribadatan lahiriah atau perintah-perintah agama, seperti sholat sehari semalam sebanyak 5 kali, berpuasa di bulan tertentu, berzakat fitrah, dan beberapa amalan lain yang kesemuanya itu ditujukan untuk meminta pahala dari Tuhan).
Tentang pernyataan orang tua Dik Puan yang berkata kalau anak yang tidak percaya juga akan turut diselamatkan berkat orang tuanya yang percaya kepada Yesus, saya berkesimpulan mungkin saja orang tua Dik Puan merasa putus asa melihat Dik Puan lebih condong kepada agama Islam. Saya trenyuh pada orang tua Anda, bisa saja mereka terus memanjatkan doa Syafaat untuk Dik Puan agar Dik Puan tidak berpisah dengan mereka di surga nanti. Ini menunjukkan betapa sayangnya orang tua angkat Anda.
Memang secara kitabiah, Rasul Paulus pernah berkata dalam hikmatnya:
1 Korintus 7:12-16
Kepada orang-orang lain aku, bukan Tuhan, katakan: kalau ada seorang saudara beristerikan seorang yang tidak beriman dan perempuan itu mau hidup bersama-sama dengan dia, janganlah saudara itu menceraikan dia.
Dan kalau ada seorang isteri bersuamikan seorang yang tidak beriman dan laki-laki itu mau hidup bersama-sama dengan dia, janganlah ia menceraikan laki-laki itu.
Karena suami yang tidak beriman itu dikuduskan oleh isterinya dan isteri yang tidak beriman itu dikuduskan oleh suaminya. Andaikata tidak demikian, niscaya anak-anakmu adalah anak cemar, tetapi sekarang mereka adalah anak-anak kudus.
Tetapi kalau orang yang tidak beriman itu mau bercerai, biarlah ia bercerai; dalam hal yang demikian saudara atau saudari tidak terikat. Tetapi Allah memanggil kamu untuk hidup dalam damai sejahtera.
Sebab bagaimanakah engkau mengetahui, hai isteri, apakah engkau tidak akan menyelamatkan suamimu? Atau bagaimanakah engkau mengetahui, hai suami, apakah engkau tidak akan menyelamatkan isterimu?
Rasul Paulus yang telah meresapi KASIH ALLAH secara sempurna di dalam hatinya, dia tidak mengajarkan kebencian dan permusuhan di dalam keluarga walaupun di dalam suatu keluarga itu ada yang berbeda iman.
Malah dengan tegas dia katakan, bahwa istri yang tidak beriman akan turut diselamatkan berkat suaminya yang beriman; sebaliknya suami yang tidak beriman akan turut diselamatkan berkat istrinya yang beriman. Dan hal ini tentu berlaku juga untuk anggota keluarga yang lain, termasuk anak-anak dalam sebuah keluarga.
Dan tampaknya, orang tua Dik Puan telah menghayati Kasih Allah ini dalam setiap Doa Syafaatnya sehingga ortu Anda bisa membuat pernyataan yang demikian. Saya yakin, orang tua Dik Puan pastilah seorang Kristen yang taat.
Coba deh Dik Puan bandingkan dengan ajaran agama Islam.
QS 5:51 yang berbunyi:
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barang siapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim."
Ini adalah ajaran kebencian dari agama Islam.
Coba Dik Puan bayangkan, seandainya orang tua Dik Puan beragama Islam dan Dik Puan memilih agama Kristen, tentulah Dik Puan akan dimusuhi oleh mereka.
Tapi berbeda khan dengan sikap Kristen terhadap Islam, agama Kristen tidak mengajarkan penganutnya agar membenci umat lain. Dan ini tercermin dari sikap orang tua Anda kepada Anda yang memberikan kebebasan penuh kepada Dik Puan bahkan malah memanjatkan Doa Syafaat untuk keselamatan Dik Puan walaupun Dik Puan nggak mau percaya sama Yesus. Benar kata Dik Puan, kalau Tuhan dalam agama Kristen itu sungguh baik dan penuh kasih, sangat berbeda dengan tuhan dalam agama Islam.
Mengenai Kitab Quran yang Dik Puan miliki itu pasti asli, karena nggak mungkinlah ada Quran palsu beredar di Indonesia, pasti umat Islam pada ngamuk dan demonstrasi, bisa-bisa toko penjual bukunya akan dibakar tuh!
Ya... biasalah khan umat Islam hasil didikan Alquran!
Sekian dulu penjelasan saya sekedar menambahkan tulisannya Pak Robert.
Tuesday, January 12, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment